– Berikut ini urutan doa dan dzikir setelah sholat sesuai dengan sunnah Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. Sebagian besar umat muslim ketika telah menyelesaikan ibadah sholat fardhu atau sholat sunnah adalah menutupnya dengan berdoa. Namun, bagaimana sebenarnya tuntunan yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW ketika telah menyelesaikan sholat? Dilansir dari Video kanal Youtube Islam 24 Jam, yang diunggah pada 8 september 2021, Ustadz Adi Hidayat memberikan urutan doa dan dzikir yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Baca Juga Subsidi Listrik Diperpanjang Hingga Desember 2021, Begini Cara Dapat Diskon PLN Dalam penjelasannya Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa didalam suatu hadits Rasulullah SAW setiap selesai menunaikan sholat, maka beliau pun mulai berdzikir kepada Allah dengan kalimat Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah’. Setelah itu Rasulullah mengucapkan doa اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ Artinya “Ya Allah, Engkaulah As-Salaam Yang selamat dari kejelekan-kejelekan, kekurangan-kekurangan dan kerusakan-kerusakan dan dari-Mu as-salaam keselamatan, Maha Berkah Engkau Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik.” HR. Muslim.
Kepadakeluarga Ridwan Kamil, Ustaz Adi Hidayat pun menganjurkan untuk sering membaca Surat Al Fatihah dan Surat Al An'am Ayat 59. Lima Bacaan Wajib Dibaca Ketika Shalat, Ini Penjelasan Buya Yahya: dan Seterusnya itu Cuma Lima Perbanyak Baca Doa Ini Setelah Sholat Tahajud di Malam Jumat, Hasilnya Bakal Mencengangkan
- Saat sujud dalam sholat apakah tangan atau lutut dahulu? Berikut ini penjelasam Ustaz Adi Hidayat. Sholat menjadi ibadah paling utama bagi umat muslim di muka bumi ini. Karena sholat menjadi penolong saat telah meninggal dunia nanti. Oleh sebab itu, Allah mewajibkan manusia untuk beribadah dengan cara sholat. Baca juga Bacaan Doa Selesai Sholat Dhuha, Amalan Penggugur Dosa dan Memohon Rahmat Allah Baca juga Bacaan Surat Al Mulk Arab Latin dan Artinya, Lengkap dengan Keutamaan yang Luar Biasa Saat hendak sholat perlu diperhatikan hal-hal yang menjadi syarat sahnya sholat. Mulai dari cara wudhu yang benar, bacaan hingga gerakan sholat yang menjadi penyempurna ibadah. Adapun gerakan sholat saat turun hendak sujud seringkali diperselisihkan. Yakni ada yang saat hendak sujud mendahulukan tangan terlebih dahulu. Sementara ada pula yang menggunakan lututnya terlebih dahulu. Baca juga Amalan Doa Agar Dimudahkan Jodoh, Lengkap Doa Agar Segera Diberi Keturunan, Berikut Caranya Lantas, manakah yang harus didahulukan saat hendak sujud antara tangan dan lutut? Berikut ini penjelasan Ustaz Adi Hidayat yang dibagikan melalui kanal YouTube Taman Firdaus. Mengenai tangan ataukah lutut duluan yang dipakai saat hendak sujud dalam sholat seringkali memicu perdebatan. Sehingga hal ini tak jarang menimbulkan perselisihan dalam ibadah. Demi meluruskan hal tersebut, simak penjelasan Ustaz Adi Hidayat mengenai tangan atau lutut yang didahulukan saat hendak sujud.
UstadzAdi Hidayat lahir di Pandeglang Banten 36 tahun yang lalu. Pria kelahiran 11 September 1984 ini merupakan penceramah yang sangat dikenal berkat keahliannya yang menguasai isi Al-Quran beserta tata letak barisnya. Selain itu ustadz Adi Hidayat ini juga menguasai ilmu hadits dan berbagai kitab agama beserta makna dan posisinya.
Ustadz Adi Hidayat UAH. Muslim Obsession – Selepas salam di penghujung shalat, seseorang disarankan untuk tidak terburu-buru meninggalkan tempat shalatnya. Lakukanlah sebuah amalan yang menurut Ustadz Adi Hidayat UAH merupakan amalan yang sangat dahsyat dalam pandangan Allah subhanahu wa ta’ala. “Amalannya disebut dengan dzikir,” ujar UAH, mengutip video yang diunggah Audio Dakwah. Menurut UAH, dzikir setelah shalat disebutkan Allah subhanahu wa ta’ala dalam QS. An-Nisa [4] 103 فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalatmu, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu sebagaimana biasa. Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” Dzikir merupakan amalan yang sangat penting untuk dikerjakan. Saking pentingnya, jelas UAH, dzikir diperintahkan untuk dilakukan dalam kondisi apapun, baik saat berdiri, duduk, maupun berbaring. “Kalau Anda buru-buru karena hendak berangkat kerja, sesungguhnya tidak menghalangi Anda untuk berdzikir. Kalau bisa sambil jalan pun dzikir saja, ayo lakukan. Kalau Anda senggang, duduk dengan tenang, lakukan,” jelasnya. UAH menambahkan, kalau dzikir bukanlah amalan yang penting, mustahil Allah perintahkan untuk dikerjakan dalam kondisi darurat sekalipun. Menurutnya, dzikir merupakan setiap aktivitas yang mampu mengingat dan mendekatkan seseorang dengan Allah subhanahu wa ta’ala. “Dua kata, ingat dan dekat ini terkait, tidak terpisah. Orang yang ingat Allah pasti memiliki kedekatan dengan Allah. Jadi kalau ingat tapi tidak membuat seseorang dekat dengan Allah, ini bermasalah. Karena ketika seeorang ingat dengan Allah, maka hubungannya jadi dekat dengan Allah. Ketika dekat dengan Allah maka dia akan dipelihara jaga dari maksiat dan segala yang menyulitkan dia dari kehidupannya,” ungkap UAH. UAH kemudian memberikan urutan dzikir setelah shalat. Menurutnya, setidaknya ada 7 amalan dzikir setelah shalat yang harus dilakukan karena memiliki pahala yang luar biasa. Pertama, mengucapkan istighfar. Amalan pertama selepas salam adalah memohon ampun kepada Allah dengan mengucapkan istighar atau astaghfirullahal azhim. Dalam sebuah hadits dikemukakan Dari Tsauban radhiallahu anhu dia berkata, Jika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam selesai shalat, beliau akan meminta ampunan tiga kali dan memanjatkan doa Allahumma antas salam waminkas salam tabaarakta Ya dzal jalaali wal ikram Ya Allah, Engkau adalah Dzat yang memberi keselamatan, dan dari-Mulah segala keselamatan, Maha Besar Engkau wahai Dzat Pemilik kebesaran dan kemuliaan.’ Al-Walid berkata, Maka kukatakan kepada Al-Auza’i, Lalu bagaimana bacaan meminta ampunnya?’ dia menjawab, Engkau ucapkan saja Astaghfirullah, Astaghfirullah’,” HR. Muslim no. 591. Kedua, membaca Al-Quran. UAH merujuk pada QS. Al-Hijr ayat 9, dimana Al-Quran disebut sebagai Adz-Dzikr sehingga aktivitas membaca Al-Quran juga disebut sebagai aktivitas dzikir. Ketiga, hafalan Al-Quran. Berdzikir dengan membacakan hafalan beberapa ayat Al-Quran, seperti ayat 1-5 Surah Al-Baqarah, Ayat Kursiy, tiga ayat terakhir Surah Al-Baqarah, dan lainnya. Lihat QS. 5417,22,32,40. “Allah menyebut para penghafal Al-Quran, prosesnya berdzikir Kami telah mudahkan Al-Quran sebagai dzikir. Hafalan di sini dzikir, untuk dihafal, untuk berdzikir. Jadi kalau Anda setelah shalat membaca Al-Quran dalam hafalan bukan dari mushaf maka Anda sedang berdzikir kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dan nilainya 4 kali dibandingkan dengan yang membaca mushaf,” jelas UAH. Keempat, doa. Berdoa bisa disebut juga sebagai berdzikir. Allah berfirman, وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ “Dan sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. “ UAH menjelaskan, ketika Allah memerintahkan sesorang berdoa, kalimat doa dalam bahasa perintahnya menggunakan kata dzikir’. Karena ketika seseorang berdoa ia sedang ingat kepada Allah. Kelima, shalat sunnah. Allah berfirman dalam QS. An-Nur ayat 14, إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan yang hak selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” Ini merupakan amalan yang luar biasa. Menurut UAH, atas izin Allah amalan ini boleh jadi akan memberikan syafaat bagi mereka yang dirasa kurang amalannya. Karena ketika amalan fardhu tidak bisa menolong, maka yang pertama kali dicari adalah amalan shalat sunnah ini. “Hati-hati..Anda ketinggalan handphone perasaan sedih luar biasa. Tapi Anda ketinggalan yang sunnah, kenapa tidak Anda buru?” kata UAH. Keenam, perbanyak menyebut Allah atau dengan Asmaul Husna. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 152 Allah berfirman, فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” UAH menjelaskan, orang yang selalu ingat Allah, maka Allah akan selalu ingat kepadanya. Bahkan ada orang yang pada saat sangat membutuhkan dalam persoalan kehidupan kepada Allah, sebelum ia meminta, karena Allah telah mengingatnya, maka Allah ringankan aktivitas kehidupannya. “Jadi bukan tidak punya masalah, tapi kelihatannya seperti tidak punya masalah. Karena setiap akan punya masalah, diringankan oleh Allah jadi seolah-olah tidak punya masalah,” tegas UAH. UAH menambahkan, pada tahapan keenam ini, seseorang bisa menyebut nama Allah atau menyebut Asmaul Husna. Dalilnya adalah QS. Al-Isra ayat 110-111, قُلِ ٱدْعُوا۟ ٱللَّهَ أَوِ ٱدْعُوا۟ ٱلرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا۟ فَلَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَٱبْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا “Katakanlah “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna nama-nama yang terbaik dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”. Ketujuh, aktivitas harian sebagai dzikir paripurna. UAH merujuk pada QS. Ali Imran ayat 190-191, yaitu إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ “yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” Menurut UAH, orang-orang yang senantiasa berdzikir baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring atau tidur. “Tidurnya disebut sebagai dzikir, duduknya disebut dzikir, dan berdirinya disebut dzikir. Orang-orang ahli dzikir ini akan dimuliakan oleh Allah ketika kembali ke akhirat nanti dan dipuji-puji Allah subhanahu wa ta’ala,” pungkas UAH. Fath
UstadzAdi Hidayat menyebut jika sholat tahajud sebaiknya tidak membaca ayat-ayat Al-Qur'an tertentu. Dilansir dari kanal Youtube LH Lentera Hari pada Selasa, 12 Oktober 2021, Ustadz Adi Hidayat menyatakan ayat apa saja yang sebaiknya tidak dibaca waktu sholat tahajud. Baca Juga: Baca Doa Nabi Yunus di Hari Jumat Sore, Segala Hajat akan
DARI Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda “Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih ucapan subhanallah adalah sedekah, setiap tahmid ucapan alhamdulillah adalah sedekah, setiap tahlil ucapan lailahaillallah adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala,” HR Muslim. Shalat Dhuha merupakan salah satu sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Menjadi sedemikian penting dikarenakan menyimpan banyak keutamaan. Dalam video berikut ini, guru kita semua Ustadz Adi Hidayat, Lc., MA., menerangkan tentang bacaan dan manfaat shalat dhuha. Video diambil dari akun CAHAYAISLAM di YouTube.
Shalattarawih adalah ibadah yang memiliki hukum sunnah muakkad (sunnah yang dianjurkan) agar dilakukan bagi setiap muslim saat Ramadhan. Baca Juga: Penipuan Investasi Fahrenheit, Kerugian 7 Ribu Member Mencapai Rp700 Miliar. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan pada hadits al-bukhari riwayat Abu Hurairah dinomor ke-38 di nomor ke 37 dalam kitabus
- Idul Adha adalah salah satu hari besar bagi umat Islam di dunia, yang ditandai dengan berlangsungnya puncak Ibadah Haji di Makkah, Arab Saudi. Umat Islam yang mampu dianjurkan untuk berkurban dengan hewan ternak. Berikut ciri-ciri hewan kurban menurut Islam berdasarkan penjelasan Ustadz Adi Hidayat. Hari Raya Idul Adha sendiri bermula dari mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ibrahim & Nabi Ismail. Kala itu Allah SWT menurunkan ujian agar Nabi Ibrahim mau mengorbankan anaknya, Ismail untuk disembelih. Namun dengan kuasa Allah SWT Nabi Ismail pun selamat karena ia digantikan dengan seekor domba. Atas peristiwa ini maka umat muslim di seluruh dunia, dianjurkan untuk berkurban. Adapun hewan yang bisa dikurbankan antara lain yaitu sapi, kerbau, kambing, domba, dan unta. Hewan-hewan yang hendak dikurbankan ini harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Berdasarkan ceramah ustadz Adi Hidayat yang diunggah dalam kanal YouToutubenya, Adi Hidayat Official. Ia menjelaskan bahwa hewan yang akan dikurbankan setidaknya dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan usianya. Baca Juga Dipertahankan Ponorogo Sarankan Masyarakat Pilih Hewan Kurban dengan Eartag untuk Jaminan Kesehatan "Jadi menurut para ulama terbagi menjadi tiga, ada hewan kambing dan domba, ada sapi dan kerbau, lalu ada unta," kata Ustadz Adi Hidayat. Usia Hewan Kurban Nah ketiga kelompok hewan ini boleh dijadikan sebagai kurban. Namun masing-masing hewan memiliki kriteria dan syaratnya. "Untuk kambing dan domba sudah masuk satu tahun mau tahun kedua. Jadi minimal satu tahun lah," terangnya. Sementara, Adi Hidayat juga mengatakan bahwa menurut fikih hambali kambing dan domba boleh dikurbankan jika telah memasuki usia 6-7 bulan. Namun umunya, yang disepakati yaitu pendapat jumhur ulama. Kambing dan domba yang dikurbankan harus berusia minimal 1 tahun masuk tahun kedua. Baca Juga Cegah Hewan Kurban Stres saat Disembelih, Para Takmir Masjid di Kota Jogja Ikuti Pelatihan "Kemudian untuk hewan sapi dan kerbau itu 2 tahun masuk usia ketiga. Tapi ada yang mengambil bulatnya saja usia 3 tahun. Kalau unta masuk usia 5 tahun" jelas Ustadz Adi Hidayat. Hewan Kurban Tidak Boleh Sakit dan Cacat Tidak hanya batasan usia saja, hewan-hewan yang dikurbankan sebaiknya juga harus dilihat kondisinya. Karena tidak semua hewan boleh dikurbankan, khususnya hewan dengan kondisi yang cacat fisik. "Kata Nabi, ada 4 kategori hewan yang tidak boleh dikurbankan. Diantaranya yaitu hewan yang matanya buta, maka haram hukumnya untuk dikurbakan karena cacat permanen," ungkapnya. "Kemudian yang kedua, hewan yang sakit dan jelas sakitnya. Bahkan kiranya, jika hewan tersebut disembelih bisa membahayakan bagi yang mengonsumsinya," tambah ustadz Adi Hidayat. Kemudian hewan yang tidak boleh dikurbankan berikutnya, yaitu hewan yang pincang. Baik itu pincang sejak dilahirkan ataupun karena kecelakaan. Selanjutnya, hewan yang terlalu kurus karena tidak ada dagingnya. Selain itu, ada pula kondisi hewan yang termsuk makruh untuk dikurbankan. Adapun kondisi tersebut seperti goresan tanduk dan lecet kakinya. Sebaiknya hewan yang hendak dikurbankan harus sempurna. Nah itulah tadi ciri-ciri hewan kurban menurut Isalam berdasarkan penjelasan Ustadz Adi Hidayat. Kontributor Putri Ayu Nanda Sari
BacaJuga: Ini Hal-Hal yang Membatalkan dan Merusak Pahala Puasa, Ustadz Adi Hidayat: Awas, Hati-Hati! Dilansir kanal Youtube Cahaya Islami melalui unggahan video pada 24 Desember 2017 terkait bacaan dan manfaat sholat dhuha dari penjelasan Ustadz Adi Hidayat.. Ustadz Adi Hidayat menjawab pertanyaan apakah dalam sholat dhuha mesti membaca surat Ad-Dhuha atau boleh
- Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjabarkan cara selalu berprasangka baik kepada Allah dalam situasi apapun bagi umat Islam. Anjuran ber husnudzon atas segala sesuatu yang diberikan Allah SWT, disampaikan Ustadz Adi Hidayat telah dijelaskan dalam Alquran. Ustadz Adi Hidayat menuturkan yang terjadi di muka bumi semua ada hikmahnya, dan Allah Maha Mengetahui atas semua baik dan buruk sesuatu. Berprasangka baik atau husnudzon merupakan suatu sikap mulia, terlebih kepada Allah, hendaknya selalu ditanamkan dalam diri. Namun ada kalanya husnudzon kepada Allah menjadi goyah ketika seseorang diberikan ujian atau cobaan yang berat, atau bisa jadi keinginan belum terwujud. Baca juga Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Cara Orang Beriman Mendidik Anak, Hal Ini yang Dilakukan Baca juga Ustadz Abdul Somad Beberkan Langkah-langkah Hijrah, Diawali dengan Hal Ini Ustadz Adi Hidayat menerangkan cara ber husnudzon telah Allah beri petunjuk melalui firman-Nya di Alquran, yakni Surat Al-Baqarah Ayat 216. Surat Al-Baqarah Ayat 216 كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ Kutiba 'alaikumul-qitālu wa huwa kur-hul lakum, wa 'asā an takrahụ syai`aw wa huwa khairul lakum, wa 'asā an tuḥibbụ syai`aw wa huwa syarrul lakum, wallāhu ya'lamu wa antum lā ta'lamụn Artinya Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. "Jika Anda merasakan satu harapan yang menurut pandangan Anda tidak atau belum terwujud, maka yang pertama dilakukan adalah perangi perasaan negatif pada dirimu dulu, prasangkalah baik kepada Allah, perangi itu dulu," papar Ustadz Adi Hidayat dikutip dari kanal youtube Adi Hidayat Official. Biasanya memerangi jiwa atau hawa nafsu tidak lebih mudah daripada memerangi musuh yang tampak. Ada kata kutiba dalam kalimat di ayat tersebut yang menekankan pentingnya kesabaran, sebab itu sabar untuk menjalaninya dan mengendalikan keadaan hati. "Boleh jadi yang Anda tidak sukai itu, dibalik itu ada yang lebih baik Allah siapkan untuk Anda, boleh jadi Anda mengindamkan sesuatu tapi dibalik itu ada yang tidak bagus buat Anda, karena Anda meminta dengan doa kepada Allah, Anda minta kepada yang Maha Baik, karena Allah Maha Baik, Allah hanya memberikan yang terbaik harus sesuai dengan kebutuhan Anda," jelas Ustadz Adi Hidayat. Baca juga Ustadz Khalid Basalamah Urai Sedekah Bikin Hidup Bahagia, Begini Petunjuk Sesuai Syariat Baca juga Buya Yahya Jelaskan Dosa Istri yang Paling Dibenci Allah, Sebaiknya Ini Jauhi Hal Berikut
iUl8rWn. b9ulml4q28.pages.dev/238b9ulml4q28.pages.dev/48b9ulml4q28.pages.dev/29b9ulml4q28.pages.dev/380b9ulml4q28.pages.dev/424b9ulml4q28.pages.dev/411b9ulml4q28.pages.dev/365b9ulml4q28.pages.dev/141
bacaan sholat ustadz adi hidayat