Sebagaimanadikutip MEDIA BLORA dari Portal Jember dengan artikel yang berjudul Bacaan dan Manfaat Doa Setelah Sholat Dhuha yang Begitu Dahsyat, Disampaikan Ustadz Adi Hidayat Shalat Dhuha memiliki banyak keutamaan yang sudah diketahui oleh banyak kaum muslim di seluruh penjuru negeri.
Bacaan Sholat Yang Benar Menurut Ustadz Adi Hidayat. MEDIA BLITAR – Setiap umat muslim tentunya mengetahui bahwa dalam sehari terdapat lima kali sholat fardhu yang wajib didirikan. Dilansir dari kanal Youtube Audio Dakwah menurut Ustadz Adi Hidayat, terdapat ada dua jenis hukum mengqadha shalat fardhu. Baca Juga Begini Bacaan Dzikir Setelah Sholat saat Kondisi Terburu-buru Kata Ustaz Adi Hidayat. Seperti ada seseorang yang ketiduran dan bangun kesiangan pada pukul pagi sehingga terlambat melaksanakan sholat subuh. Baca Juga Simak Isi Khutbah Sholat Idul Adha 1442H/2021 Sabar, Ikhtiar dan Berdoa Melawan Pandemi Covid-19. Rufi’al qolam, diangkat pena, belum dihisap pada saat itu, an tsalatsatin, dari tiga hal, salah satunya anin naa’imi hatta yastaiqidzu?? Bacaan Sholat Ini adalah Ayat Perjanjian Manusia dan Allah - Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan satu bacaan dalam sholat yang merupakan ayat perjanjian manusia dengan Allah. Bacaan sholat ini kata ustadz Adi Hidayat merupakan ayat perjanjian dengan Allah sehingga harus hati-hati dalam mengucapkannya. Ustadz Adi Hidayat juga mengatakan bahwa bacaan sholat ini jika diniatkan dan dipraktekkan dengan benar akan mendapatkan balasan yang setimpal. Baca Juga Doa Meminta Harta, Awali dengan Kalimat Ini agar Mengalir dan Selamat di Akhirat Kata Ustadz Adi Hidayat. Terjemahannya kata ustadz Adi Hidayat yakni manusia menjadikan semua tugasnya sebagai ibadah kepada Allah SWT. Ustadz Adi Hidayat Baca Ini, Demi Allah Saya Katakan Tidur Antum Tenang. Kenapa Bacaan Salat Harus Dilafalkan dengan Benar? Ini Kenapa Bacaan Salat Harus Dilafalkan dengan Benar? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat. Ayuningtyas Notomihardjo. Ustadz Adi Hidayat Membongkar Cara Berdoa saat Sujud yang PORTAL JEMBER - Cara berdoa dalam sujud yang benar akan memudahkan terkabulnya doa menurut Ustadz Adi Hidayat. Tujuan Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tata cara doa dalam sujud yang benar agar umat Islam tidak keliru mengamalkannya. Menurut Ustadz Adi Hidayat hal tersebut perlu dipahami agar doa yang dipanjatkan tidak menjadi bacaan tambahan ketika sujud. Dilansir PORTAL JEMBER dari unggahan di kanal YouTube Andryan Mars pada Senin, 20 Juli 2020 memberikan penjelasan mengenai hal tersebut. Saat sholat, waktu terbaik untuk memanjatkan doa ialah ketika dalam posisi sujud, seperti yang diajarkan nabi. Baca Juga Bocoran Ikatan Cinta Sabtu 24 Juli 2021, Ikuti Elsa ke Rumah Sakit, Nino Temukan Petunjuk soal Pak Sumarno? Tata Cara Melaksanakan Sholat Tahajud Menurut Ustadz Adi Hidayat PORTAL PURWOKERTO - Tata cara melaksanakan sholat tahajud menurut Ustadz Tata cara melaksanakan sholat tahajud menurut Ustadz Adi Hidayat dapat menjadi panduan anda dalam melaksanakan ibadah sholat tahajud. Ada perbedaan pendapat dikalangan ulama mengenai jumlah rakaat. Secara ringkas, tata caranya sama dengan sholat sunnah dua rakaat pada umumnya, yaitu. Usholli sunnatat tahajudi rok’ataini lillahi ta’aalaa. Artinya “Aku niat sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala”. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah. Demikian diulangi hingga empat kali salam delapan rakaat. Ustadz Adi Hidayat Sebutkan 7 Urutan Bacaan Dzikir setelah Sholat Dimana dzikir merupakan salah hal yang penting untuk dikerjakan oleh umat islam dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah. Mengetahui urutan dzikir setelah akan membuat kita lebih paham bahwa apa yang dikerjakan telah sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammad Saw. Dalam menjelaskan urutan dzikir setelah sholat tersebut, Ustadz Adi Hidayat mengkombinasikan antara penjelasan Al Quran dan Hadist yang shahih. Berikut ini 7 urutan bacaan dzikir setelah menunaikan ibadah sholat menurut Ustadz Adi Hidayat yang sesuai dengan hadist dan Al Quran. Baca Juga Cara Beristighfar yang Benar dan Baik Menurut Ustadz Adi Hidayat, Jangan Hanya Kosong di Lisan. Ustad Adi Hidayat Ingatkan Pilih Surah Ini Saat Sholat Dhuha BantenTribun— Jangan pernah tinggalkan Sholat Dhuha, karena pintu rejeki dari langit akan dibukakan seluas-luasnya. Ustad Adi Hidayat menyampaikan surah pilihan yang dibaca saat Sholat Dhuha, dalam salah satu ceramahnya. Baca Juga Dari Keluarga Miskin dan Tinggal di Panti Asuhan, Fatimah Az Zahra Lebak Banten Kini Berpenghasilan Miliaran. Baca Juga Membuat Ramuan Obat Kuat Pria, Gunakan 3 Bahan Ini, dr Zaidul Akbar Luar Biasa Powerful. Saran Ustad Adi Hidayat yakni dengan membaca surah Al A’raf ayat ke 96, yaitu. Rajin Sholat tapi Bangga Maksiat, Begini Penjelasan Ustadz Adi ZONA SURABAYA RAYA - Ustadz Adi Hidayat menyampaikan tausiyah mengenai kewajiban menjalankan sholat lima waktu. Ustadz Adi Hidayat mengingatkan kepada umat muslim agar senantisa menjaga iman dan menjaga setiap perilaku dalam kehidupan sehari-hari kita. Kata Ustadz Adi Hidayat, ia kerap melihat ketika sholat sering membawa HP ke saku. Padahal di dalam HP tersebut tersimpan hal – hal yang mungkin bertentangan dengan syariah. Baca Juga Polisi Mulai Sterilisasi Gereja di Surabaya, Ini Aturan yang Wajib Ditaati Jemaat. Ustadz Adi Hidayat mengimbau umat Islam untuk meresapi dan memahami bacaan dalam sholat. "Berapa kali anda bersujud meresapi bacaan sujud, berapa kali duduk diantara 2 sujud ketika ada mengatakan Robbikfirliyallah ampuni aku , ampuni artinya merasa ada dosa. Dosa apa yang ada pikirkan pada saat itu dan pernah nggak merasakan dosa yang diperbuat," papar dia. Ia juga mempertanyakan apakah saat menjalankan sholat, mengingat dosa-doa yang sudah diperbuat. Ini Cara Wudu yang Benar agar Setan Tidak Menggoda Menurut "Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengajarkan kita bagaimana berwudu, sehingga menutup peluang setan masuk ke dalamnya," kata Ustadz Adi Hidayat, seperti dikutip dari kanal YouTube Mentari Senja TV, Jumat 12/11/2021. Ketika seorang mukmin yang hendak menyucikan dirinya sebelum sholat, maka setan tersebut akan terus berusaha menggodanya. Oleh karena itu, kata UAH, cara menghindarinya sebelum berwudu adalah dengan membaca doa atau minimal mengucapkan Bismillah, baik secara lisan maupun di dalam hati. "Bacaan itu yang membuat setan sulit masuk ke dalam saat berwudu," terang Ustadz Adi Hidayat. Nah, berikut tata cara berwudu dengan baik dan benar sesuai ajaran Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. UAH mengatakan, bahkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sambil menggosok mulutnya, baik menggunakan siwak maupun jari-jari tangan. Begini Tata Cara Sujud Sahwi yang Benar Menurut Ustadz Adi LINGKAR MADURA - Sering kali Seseorang lupa rakaat ketika sholat, hal ini bisa di atasi dengan kita melakukan amalan sujud Sahwi. Untuk itu berikut ini tata cara Sujud Sahwi dan bacaannya menurut Ustadz Adi Hidayat. Jika mengalami hal tersebut, anda dapat melakukan satu amalan sujud sahwi untuk menutupi keraguan atau kesalahan sholat. Dilansir Lingkar Madura dari kanal Youtube Audio Dakwah dalam peristiwa tersebut Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ada dua jenis sujud sahwi, dan dua jenis ini diriwayatkan langsung oleh 2 sahabat yang berbeda. Hadits yang satu menyebutkan sujud sahwi dilakukan sebelum salam dan hadits yang satunya lagi menyebutkan sujud sahwi setelah salam. Keduanya hadits tersebut tertuang dalam hadis yabg shahih Imam Bukhari.

UstadzAdi Hidayat Sebut Dua Hal Ini Benar Karena hanya sebutannya seperti itu saja, maka ada yang menyimpulkan, terutama mazhab Maliki, takbirnya tidak diselingi dengan bacaan apapun. Selasa, 26 April 2022 16:34

- I'tidal adalah salah satu gerakan dalam shalat, pada gerakan itu disertai bacaan. Gerakan i'tidal dilakukan setelah rukuk dan sebelum sujud, yang mana secara bahasa artinya menjadikan sesuatu lurus dan tegak. Sebagaimana gerakan shalat yang lain, pada i'tidal ada bacaan yang dibaca secara tuma'ninah. Ustadz Adi Hidayat menerangkan, gerakan dan bacaan shalat harus berdasarkan dalil hadist, termasuk gerakan dan bacaan i'tidal. Ia menegaskan patokan beribadah buka dari tv, mesjid tertentu atau keadaan tertentu. Baca juga Buya Yahya Jelaskan Hukum Melaksanakan Tahlilan, Berikut Tata Cara Melaksanakan Baca juga Fenomena Ular Masuk Rumah ala Baim Wong dan Paula, Ustadz Adi Hidayat Pernah Ingatkan Usir Dulu "Sepanjang ada dalilnya kita kerjakan, jika tidak ada dalil kita tinggalkan," ujar Ustadz Adi Hidayat dikutip dari kanal youtube Al-Majelis. Bacaan dan cara membaca bacaan saat gerakan i'tidal yang benar adalah sebagai berikut 1. Shalat berjamaah Saat Imam mengucapkan سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ Sami'allahu liman hamidah Artinya “Aku mendengar orang yang memuji-Nya” Maka makmum menjawab رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ Rabbanaaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du Artinya “Ya Allah Tuhan Kami! Bagi-Mu lah Segala Puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu.”
Tapi Ustadz Adi Hidayat mengingatkan pentingnya tata cara mandi wajib yang benar jika tak ingin sholat dan amal ibadah lainnya menjadi tidak sah. Oleh karena itu, Ustadz Adi Hidayat mempraktekan cara mandi wajib yang benar sesuai dengan rukun. Baca Juga: Niat Mandi Wajib Jika Ingin Langsung Sholat Usai Berhubungan Suami Istri, Ini Kata Ustadz

– Berikut ini urutan doa dan dzikir setelah sholat sesuai dengan sunnah Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. Sebagian besar umat muslim ketika telah menyelesaikan ibadah sholat fardhu atau sholat sunnah adalah menutupnya dengan berdoa. Namun, bagaimana sebenarnya tuntunan yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW ketika telah menyelesaikan sholat? Dilansir dari Video kanal Youtube Islam 24 Jam, yang diunggah pada 8 september 2021, Ustadz Adi Hidayat memberikan urutan doa dan dzikir yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Baca Juga Subsidi Listrik Diperpanjang Hingga Desember 2021, Begini Cara Dapat Diskon PLN Dalam penjelasannya Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa didalam suatu hadits Rasulullah SAW setiap selesai menunaikan sholat, maka beliau pun mulai berdzikir kepada Allah dengan kalimat Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah’. Setelah itu Rasulullah mengucapkan doa اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ Artinya “Ya Allah, Engkaulah As-Salaam Yang selamat dari kejelekan-kejelekan, kekurangan-kekurangan dan kerusakan-kerusakan dan dari-Mu as-salaam keselamatan, Maha Berkah Engkau Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik.” HR. Muslim.

Kepadakeluarga Ridwan Kamil, Ustaz Adi Hidayat pun menganjurkan untuk sering membaca Surat Al Fatihah dan Surat Al An'am Ayat 59. Lima Bacaan Wajib Dibaca Ketika Shalat, Ini Penjelasan Buya Yahya: dan Seterusnya itu Cuma Lima Perbanyak Baca Doa Ini Setelah Sholat Tahajud di Malam Jumat, Hasilnya Bakal Mencengangkan

- Saat sujud dalam sholat apakah tangan atau lutut dahulu? Berikut ini penjelasam Ustaz Adi Hidayat. Sholat menjadi ibadah paling utama bagi umat muslim di muka bumi ini. Karena sholat menjadi penolong saat telah meninggal dunia nanti. Oleh sebab itu, Allah mewajibkan manusia untuk beribadah dengan cara sholat. Baca juga Bacaan Doa Selesai Sholat Dhuha, Amalan Penggugur Dosa dan Memohon Rahmat Allah Baca juga Bacaan Surat Al Mulk Arab Latin dan Artinya, Lengkap dengan Keutamaan yang Luar Biasa Saat hendak sholat perlu diperhatikan hal-hal yang menjadi syarat sahnya sholat. Mulai dari cara wudhu yang benar, bacaan hingga gerakan sholat yang menjadi penyempurna ibadah. Adapun gerakan sholat saat turun hendak sujud seringkali diperselisihkan. Yakni ada yang saat hendak sujud mendahulukan tangan terlebih dahulu. Sementara ada pula yang menggunakan lututnya terlebih dahulu. Baca juga Amalan Doa Agar Dimudahkan Jodoh, Lengkap Doa Agar Segera Diberi Keturunan, Berikut Caranya Lantas, manakah yang harus didahulukan saat hendak sujud antara tangan dan lutut? Berikut ini penjelasan Ustaz Adi Hidayat yang dibagikan melalui kanal YouTube Taman Firdaus. Mengenai tangan ataukah lutut duluan yang dipakai saat hendak sujud dalam sholat seringkali memicu perdebatan. Sehingga hal ini tak jarang menimbulkan perselisihan dalam ibadah. Demi meluruskan hal tersebut, simak penjelasan Ustaz Adi Hidayat mengenai tangan atau lutut yang didahulukan saat hendak sujud.
UstadzAdi Hidayat lahir di Pandeglang Banten 36 tahun yang lalu. Pria kelahiran 11 September 1984 ini merupakan penceramah yang sangat dikenal berkat keahliannya yang menguasai isi Al-Quran beserta tata letak barisnya. Selain itu ustadz Adi Hidayat ini juga menguasai ilmu hadits dan berbagai kitab agama beserta makna dan posisinya.
Ustadz Adi Hidayat UAH. Muslim Obsession – Selepas salam di penghujung shalat, seseorang disarankan untuk tidak terburu-buru meninggalkan tempat shalatnya. Lakukanlah sebuah amalan yang menurut Ustadz Adi Hidayat UAH merupakan amalan yang sangat dahsyat dalam pandangan Allah subhanahu wa ta’ala. “Amalannya disebut dengan dzikir,” ujar UAH, mengutip video yang diunggah Audio Dakwah. Menurut UAH, dzikir setelah shalat disebutkan Allah subhanahu wa ta’ala dalam QS. An-Nisa [4] 103 فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalatmu, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu sebagaimana biasa. Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” Dzikir merupakan amalan yang sangat penting untuk dikerjakan. Saking pentingnya, jelas UAH, dzikir diperintahkan untuk dilakukan dalam kondisi apapun, baik saat berdiri, duduk, maupun berbaring. “Kalau Anda buru-buru karena hendak berangkat kerja, sesungguhnya tidak menghalangi Anda untuk berdzikir. Kalau bisa sambil jalan pun dzikir saja, ayo lakukan. Kalau Anda senggang, duduk dengan tenang, lakukan,” jelasnya. UAH menambahkan, kalau dzikir bukanlah amalan yang penting, mustahil Allah perintahkan untuk dikerjakan dalam kondisi darurat sekalipun. Menurutnya, dzikir merupakan setiap aktivitas yang mampu mengingat dan mendekatkan seseorang dengan Allah subhanahu wa ta’ala. “Dua kata, ingat dan dekat ini terkait, tidak terpisah. Orang yang ingat Allah pasti memiliki kedekatan dengan Allah. Jadi kalau ingat tapi tidak membuat seseorang dekat dengan Allah, ini bermasalah. Karena ketika seeorang ingat dengan Allah, maka hubungannya jadi dekat dengan Allah. Ketika dekat dengan Allah maka dia akan dipelihara jaga dari maksiat dan segala yang menyulitkan dia dari kehidupannya,” ungkap UAH. UAH kemudian memberikan urutan dzikir setelah shalat. Menurutnya, setidaknya ada 7 amalan dzikir setelah shalat yang harus dilakukan karena memiliki pahala yang luar biasa. Pertama, mengucapkan istighfar. Amalan pertama selepas salam adalah memohon ampun kepada Allah dengan mengucapkan istighar atau astaghfirullahal azhim. Dalam sebuah hadits dikemukakan Dari Tsauban radhiallahu anhu dia berkata, Jika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam selesai shalat, beliau akan meminta ampunan tiga kali dan memanjatkan doa Allahumma antas salam waminkas salam tabaarakta Ya dzal jalaali wal ikram Ya Allah, Engkau adalah Dzat yang memberi keselamatan, dan dari-Mulah segala keselamatan, Maha Besar Engkau wahai Dzat Pemilik kebesaran dan kemuliaan.’ Al-Walid berkata, Maka kukatakan kepada Al-Auza’i, Lalu bagaimana bacaan meminta ampunnya?’ dia menjawab, Engkau ucapkan saja Astaghfirullah, Astaghfirullah’,” HR. Muslim no. 591. Kedua, membaca Al-Quran. UAH merujuk pada QS. Al-Hijr ayat 9, dimana Al-Quran disebut sebagai Adz-Dzikr sehingga aktivitas membaca Al-Quran juga disebut sebagai aktivitas dzikir. Ketiga, hafalan Al-Quran. Berdzikir dengan membacakan hafalan beberapa ayat Al-Quran, seperti ayat 1-5 Surah Al-Baqarah, Ayat Kursiy, tiga ayat terakhir Surah Al-Baqarah, dan lainnya. Lihat QS. 5417,22,32,40. “Allah menyebut para penghafal Al-Quran, prosesnya berdzikir Kami telah mudahkan Al-Quran sebagai dzikir. Hafalan di sini dzikir, untuk dihafal, untuk berdzikir. Jadi kalau Anda setelah shalat membaca Al-Quran dalam hafalan bukan dari mushaf maka Anda sedang berdzikir kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dan nilainya 4 kali dibandingkan dengan yang membaca mushaf,” jelas UAH. Keempat, doa. Berdoa bisa disebut juga sebagai berdzikir. Allah berfirman, وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ “Dan sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. “ UAH menjelaskan, ketika Allah memerintahkan sesorang berdoa, kalimat doa dalam bahasa perintahnya menggunakan kata dzikir’. Karena ketika seseorang berdoa ia sedang ingat kepada Allah. Kelima, shalat sunnah. Allah berfirman dalam QS. An-Nur ayat 14, إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan yang hak selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” Ini merupakan amalan yang luar biasa. Menurut UAH, atas izin Allah amalan ini boleh jadi akan memberikan syafaat bagi mereka yang dirasa kurang amalannya. Karena ketika amalan fardhu tidak bisa menolong, maka yang pertama kali dicari adalah amalan shalat sunnah ini. “Hati-hati..Anda ketinggalan handphone perasaan sedih luar biasa. Tapi Anda ketinggalan yang sunnah, kenapa tidak Anda buru?” kata UAH. Keenam, perbanyak menyebut Allah atau dengan Asmaul Husna. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 152 Allah berfirman, فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” UAH menjelaskan, orang yang selalu ingat Allah, maka Allah akan selalu ingat kepadanya. Bahkan ada orang yang pada saat sangat membutuhkan dalam persoalan kehidupan kepada Allah, sebelum ia meminta, karena Allah telah mengingatnya, maka Allah ringankan aktivitas kehidupannya. “Jadi bukan tidak punya masalah, tapi kelihatannya seperti tidak punya masalah. Karena setiap akan punya masalah, diringankan oleh Allah jadi seolah-olah tidak punya masalah,” tegas UAH. UAH menambahkan, pada tahapan keenam ini, seseorang bisa menyebut nama Allah atau menyebut Asmaul Husna. Dalilnya adalah QS. Al-Isra ayat 110-111, قُلِ ٱدْعُوا۟ ٱللَّهَ أَوِ ٱدْعُوا۟ ٱلرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا۟ فَلَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَٱبْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا “Katakanlah “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna nama-nama yang terbaik dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”. Ketujuh, aktivitas harian sebagai dzikir paripurna. UAH merujuk pada QS. Ali Imran ayat 190-191, yaitu إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ “yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” Menurut UAH, orang-orang yang senantiasa berdzikir baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring atau tidur. “Tidurnya disebut sebagai dzikir, duduknya disebut dzikir, dan berdirinya disebut dzikir. Orang-orang ahli dzikir ini akan dimuliakan oleh Allah ketika kembali ke akhirat nanti dan dipuji-puji Allah subhanahu wa ta’ala,” pungkas UAH. Fath UstadzAdi Hidayat menyebut jika sholat tahajud sebaiknya tidak membaca ayat-ayat Al-Qur'an tertentu. Dilansir dari kanal Youtube LH Lentera Hari pada Selasa, 12 Oktober 2021, Ustadz Adi Hidayat menyatakan ayat apa saja yang sebaiknya tidak dibaca waktu sholat tahajud. Baca Juga: Baca Doa Nabi Yunus di Hari Jumat Sore, Segala Hajat akan DARI Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda “Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih ucapan subhanallah adalah sedekah, setiap tahmid ucapan alhamdulillah adalah sedekah, setiap tahlil ucapan lailahaillallah adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala,” HR Muslim. Shalat Dhuha merupakan salah satu sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Menjadi sedemikian penting dikarenakan menyimpan banyak keutamaan. Dalam video berikut ini, guru kita semua Ustadz Adi Hidayat, Lc., MA., menerangkan tentang bacaan dan manfaat shalat dhuha. Video diambil dari akun CAHAYAISLAM di YouTube. Shalattarawih adalah ibadah yang memiliki hukum sunnah muakkad (sunnah yang dianjurkan) agar dilakukan bagi setiap muslim saat Ramadhan. Baca Juga: Penipuan Investasi Fahrenheit, Kerugian 7 Ribu Member Mencapai Rp700 Miliar. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan pada hadits al-bukhari riwayat Abu Hurairah dinomor ke-38 di nomor ke 37 dalam kitabus
- Idul Adha adalah salah satu hari besar bagi umat Islam di dunia, yang ditandai dengan berlangsungnya puncak Ibadah Haji di Makkah, Arab Saudi. Umat Islam yang mampu dianjurkan untuk berkurban dengan hewan ternak. Berikut ciri-ciri hewan kurban menurut Islam berdasarkan penjelasan Ustadz Adi Hidayat. Hari Raya Idul Adha sendiri bermula dari mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ibrahim & Nabi Ismail. Kala itu Allah SWT menurunkan ujian agar Nabi Ibrahim mau mengorbankan anaknya, Ismail untuk disembelih. Namun dengan kuasa Allah SWT Nabi Ismail pun selamat karena ia digantikan dengan seekor domba. Atas peristiwa ini maka umat muslim di seluruh dunia, dianjurkan untuk berkurban. Adapun hewan yang bisa dikurbankan antara lain yaitu sapi, kerbau, kambing, domba, dan unta. Hewan-hewan yang hendak dikurbankan ini harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Berdasarkan ceramah ustadz Adi Hidayat yang diunggah dalam kanal YouToutubenya, Adi Hidayat Official. Ia menjelaskan bahwa hewan yang akan dikurbankan setidaknya dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan usianya. Baca Juga Dipertahankan Ponorogo Sarankan Masyarakat Pilih Hewan Kurban dengan Eartag untuk Jaminan Kesehatan "Jadi menurut para ulama terbagi menjadi tiga, ada hewan kambing dan domba, ada sapi dan kerbau, lalu ada unta," kata Ustadz Adi Hidayat. Usia Hewan Kurban Nah ketiga kelompok hewan ini boleh dijadikan sebagai kurban. Namun masing-masing hewan memiliki kriteria dan syaratnya. "Untuk kambing dan domba sudah masuk satu tahun mau tahun kedua. Jadi minimal satu tahun lah," terangnya. Sementara, Adi Hidayat juga mengatakan bahwa menurut fikih hambali kambing dan domba boleh dikurbankan jika telah memasuki usia 6-7 bulan. Namun umunya, yang disepakati yaitu pendapat jumhur ulama. Kambing dan domba yang dikurbankan harus berusia minimal 1 tahun masuk tahun kedua. Baca Juga Cegah Hewan Kurban Stres saat Disembelih, Para Takmir Masjid di Kota Jogja Ikuti Pelatihan "Kemudian untuk hewan sapi dan kerbau itu 2 tahun masuk usia ketiga. Tapi ada yang mengambil bulatnya saja usia 3 tahun. Kalau unta masuk usia 5 tahun" jelas Ustadz Adi Hidayat. Hewan Kurban Tidak Boleh Sakit dan Cacat Tidak hanya batasan usia saja, hewan-hewan yang dikurbankan sebaiknya juga harus dilihat kondisinya. Karena tidak semua hewan boleh dikurbankan, khususnya hewan dengan kondisi yang cacat fisik. "Kata Nabi, ada 4 kategori hewan yang tidak boleh dikurbankan. Diantaranya yaitu hewan yang matanya buta, maka haram hukumnya untuk dikurbakan karena cacat permanen," ungkapnya. "Kemudian yang kedua, hewan yang sakit dan jelas sakitnya. Bahkan kiranya, jika hewan tersebut disembelih bisa membahayakan bagi yang mengonsumsinya," tambah ustadz Adi Hidayat. Kemudian hewan yang tidak boleh dikurbankan berikutnya, yaitu hewan yang pincang. Baik itu pincang sejak dilahirkan ataupun karena kecelakaan. Selanjutnya, hewan yang terlalu kurus karena tidak ada dagingnya. Selain itu, ada pula kondisi hewan yang termsuk makruh untuk dikurbankan. Adapun kondisi tersebut seperti goresan tanduk dan lecet kakinya. Sebaiknya hewan yang hendak dikurbankan harus sempurna. Nah itulah tadi ciri-ciri hewan kurban menurut Isalam berdasarkan penjelasan Ustadz Adi Hidayat. Kontributor Putri Ayu Nanda Sari
BacaJuga: Ini Hal-Hal yang Membatalkan dan Merusak Pahala Puasa, Ustadz Adi Hidayat: Awas, Hati-Hati! Dilansir kanal Youtube Cahaya Islami melalui unggahan video pada 24 Desember 2017 terkait bacaan dan manfaat sholat dhuha dari penjelasan Ustadz Adi Hidayat.. Ustadz Adi Hidayat menjawab pertanyaan apakah dalam sholat dhuha mesti membaca surat Ad-Dhuha atau boleh
- Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjabarkan cara selalu berprasangka baik kepada Allah dalam situasi apapun bagi umat Islam. Anjuran ber husnudzon atas segala sesuatu yang diberikan Allah SWT, disampaikan Ustadz Adi Hidayat telah dijelaskan dalam Alquran. Ustadz Adi Hidayat menuturkan yang terjadi di muka bumi semua ada hikmahnya, dan Allah Maha Mengetahui atas semua baik dan buruk sesuatu. Berprasangka baik atau husnudzon merupakan suatu sikap mulia, terlebih kepada Allah, hendaknya selalu ditanamkan dalam diri. Namun ada kalanya husnudzon kepada Allah menjadi goyah ketika seseorang diberikan ujian atau cobaan yang berat, atau bisa jadi keinginan belum terwujud. Baca juga Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Cara Orang Beriman Mendidik Anak, Hal Ini yang Dilakukan Baca juga Ustadz Abdul Somad Beberkan Langkah-langkah Hijrah, Diawali dengan Hal Ini Ustadz Adi Hidayat menerangkan cara ber husnudzon telah Allah beri petunjuk melalui firman-Nya di Alquran, yakni Surat Al-Baqarah Ayat 216. Surat Al-Baqarah Ayat 216 كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ Kutiba 'alaikumul-qitālu wa huwa kur-hul lakum, wa 'asā an takrahụ syai`aw wa huwa khairul lakum, wa 'asā an tuḥibbụ syai`aw wa huwa syarrul lakum, wallāhu ya'lamu wa antum lā ta'lamụn Artinya Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. "Jika Anda merasakan satu harapan yang menurut pandangan Anda tidak atau belum terwujud, maka yang pertama dilakukan adalah perangi perasaan negatif pada dirimu dulu, prasangkalah baik kepada Allah, perangi itu dulu," papar Ustadz Adi Hidayat dikutip dari kanal youtube Adi Hidayat Official. Biasanya memerangi jiwa atau hawa nafsu tidak lebih mudah daripada memerangi musuh yang tampak. Ada kata kutiba dalam kalimat di ayat tersebut yang menekankan pentingnya kesabaran, sebab itu sabar untuk menjalaninya dan mengendalikan keadaan hati. "Boleh jadi yang Anda tidak sukai itu, dibalik itu ada yang lebih baik Allah siapkan untuk Anda, boleh jadi Anda mengindamkan sesuatu tapi dibalik itu ada yang tidak bagus buat Anda, karena Anda meminta dengan doa kepada Allah, Anda minta kepada yang Maha Baik, karena Allah Maha Baik, Allah hanya memberikan yang terbaik harus sesuai dengan kebutuhan Anda," jelas Ustadz Adi Hidayat. Baca juga Ustadz Khalid Basalamah Urai Sedekah Bikin Hidup Bahagia, Begini Petunjuk Sesuai Syariat Baca juga Buya Yahya Jelaskan Dosa Istri yang Paling Dibenci Allah, Sebaiknya Ini Jauhi Hal Berikut
iUl8rWn.
  • b9ulml4q28.pages.dev/238
  • b9ulml4q28.pages.dev/48
  • b9ulml4q28.pages.dev/29
  • b9ulml4q28.pages.dev/380
  • b9ulml4q28.pages.dev/424
  • b9ulml4q28.pages.dev/411
  • b9ulml4q28.pages.dev/365
  • b9ulml4q28.pages.dev/141
  • bacaan sholat ustadz adi hidayat